BERITA

Kota Blitar - Pemerintah Kota Blitar mengikuti penilaian tim kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS), yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jatim secara daring, Rabu (11/06/2025) dan diikuti dari ruang Integrated System Center (ISC), Dinas Kominfo dan Statistik Kota Blitar.

Dalam agenda itu, Plh. Sekda Kota Blitar, Widodo Saptono Johannes didampingi jajaran Kepala OPD menyampaikan rencana aksi daerah dalam menekan angka prevalensi stunting. Mengingat, tahun ini angka prevalensi stunting Kota Blitar ditargetkan turun di angka 6,9%.

Widodo menjelaskan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Blitar dalam empat tahun terakhir bergerak secara fluktuatif. Di Tahun 2021, masih berkisar 12,9%. Lalu sempat naik pada tahun 2023, dengan persentase 17,7%. Hingga akhirnya, di tahun 2023 dapat ditekan di angka 11,4%.

Widodo menyebut akan memaksimalkan delapan aksi pencegahan stunting, agar target prevalensi tahun ini tercapai. Diantaranya terkait rencana kegiatan yang menyasar kelompok remaja, Cantin (calon pengantin), ibu hamil hingga balita.

"Delapan aksi itu juga menyinggung perihal anggaran, regulasi, pembinaan kelembagaan, yang itu kita tidak bisa bergerak sendiri. Butuh dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ormas hingga lembaga pendidikan," jelas Widodo.

Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB, Parminto menambahkan ada banyak kegiatan pencegahan stunting, yang selama dijalan tim PPPS Kota Blitar. Bahkan, Walikota Blitar juga telah menetapkan beberapa program prioritas untuk mendukung komitmen tersebut. Seperti Kencan Sae, Kerabat Sae hingga Berkah Bumil.

Tidak hanya menghadirkan edukasi perihal pencegahan stunting hingga parenting, namun juga ikut memantau dan melakukan pendampingan terhadap sasaran khusus. Seperti ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan balita kurang gizi.

"Semua lini kami perhatikan, bahkan dari sektor sanitasi hingga penyediaan pangan sehat. Bahkan di program Kerabat Sae itu kita ajak anak - anak itu ke Makam Bung Karno, supaya tertanam rasa nasionalismenya," pungkas Parminto. (Kir)