Kota Blitar - Pemerintah Kota Blitar mengusulkan program Sekolah Rakyat (SR) berbasis asrama sebagai bentuk intervensi pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Usulan ini saat ini tengah dalam proses verifikasi lapangan bersama tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Kepala Bappeda Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono menyampaikan, verifikasi lapangan atau verlap telah dilakukan beberapa waktu lalu. Lahan yang diajukan untuk Sekolah Rakyat ini, berada di sekitar perbatasan Kelurahan Kauman dan Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul. Menurutnya secara umum lokasi yang diajukan dinilai strategis dan memenuhi syarat teknis. Tahap selanjutnya akan dilakukan asistensi oleh Kementerian Sosial, 17 April mendatang.
Program ini merupakan inisiatif nasional yang diikuti 286 kabupaten/kota se-Indonesia, dan rencananya akan dibangun secara bertahap. Pada tahun pertama, pemerintah pusat menargetkan pembangunan 200 unit sekolah rakyat dengan sumber dana dari APBN.
Sekolah rakyat sendiri mengusung konsep asrama penuh, di mana seluruh siswa tinggal dan belajar dalam satu lingkungan terpadu. Tri Iman menilai, model ini akan sangat efektif dalam menekan angka putus sekolah serta membentuk karakter dan budaya belajar sejak usia dini.
“Secara umum sekolah ini dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin. Nantinya anak-anak itu disurvei dari DTSEN untuk diajak masuk dalam sekolah rakyat,” ujar Tri Iman.
Tri Iman berharap, melalui program Sekolah Rakyat ini, akses dan mutu pendidikan anak-anak dari keluarga miskin di Kota Blitar dapat meningkat secara signifikan. (Fan)
Berita Populer
by Admin Kota | 13 Jun 2019
by Admin Kota | 10 May 2019
by Admin Kota | 22 Jun 2023
by Admin Kota | 04 Mar 2019
by Admin Kota | 11 Jan 2023
by Admin Kota | 20 Feb 2023