BERITA

Blitar Kota - Persatuan Hotel Restaurant Indonesia (PHRI) Kota Blitar menyebut saat ini beberapa hotel di Kota Blitar sudah memasang aplikasi pembayaran pajak yang terintegrasi dengan Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar. Aplikasi ini dinilai memudahkan pembayaran pajak sebab sudah ada laporan harian tentang omzet yang diperoleh setiap bulannya.

Sekretaris PHRI Kota Blitar, Reza Hasyim Mukti Haji, dikonfirmasi by phone Selasa, (25/1/2022) menjelaskan pembayaran pajak bagi hotel saat ini dimudahkan dengan aplikasi "Sinkronise Box". Keberadaan Sinkron Box dinilai membantu hotel dalam mengeluarkan pembayaran karena sudah terintegrasi berapa kamar yang terjual. Disinggung tentang nominal pajak hotel, Reza menyebut pembayaran pajak yang harus dikeluarkan hotel saat ini berkisar 10 persen dari omzet riil setiap bulannya. Angka ini meningkat dibanding tahun lalu sekitar 5 persen saja.

" Iyaa pembayaran pajak Hotel sudah 10 persen dati Omzet ya, dan kita sudah dipermudah dengan Sinkronise Box yang sudah terintegrasi langsung dengan BPKAD. Saat ini masih ada dua Hotel ya, kedepan kita upayakan semuanya" jelas Reza.

Sementara itu Kepala BPKAD Kota Blitar, Widodo Saptono Johanes, mengatakan Sinkronaise Box ini untuk memudahkan pemantauan pembayaran pajak Hotel dan Restauran. Sebab, aplikasi ini akan melakukan self assesment yang sesuai dengan kondisi asli omzet harian yang diperoleh. Pihaknya bisa melakukan pemantauan jarak jauh tanpa perlu mendatangi hotel maupun restoran. Menurutnya, sesuai dengan aturan 10 persen dari omzet yang didapatkan, wajib dibayarkan ke daerah.

" Dengan adanya Sinkronisasi Box di harapkan untuk lebih tertib dalam pembayaran pajak sesuai dengan omset riil yang diterima oleh hotel, restoran dan lainnya " ungkap Widodo.

Saat ini masih ada dua hotel yang terpasang aplikasi Sinkron Box, diantaranya Hotel Tugu dan Patria Hotel Group. Widodo mengaku akan berkoordinasi dengan PHRI untuk mengoptimalkan Sinkronise Box. (Fik)