BERITA

Blitar Kota - Peringatan Tahun Baru Islam 1443 Hijriah atau 1 Muharram jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021.  Ada sejumlah tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat, seperti memanjatkan do'a agar terhindar dari mara bahaya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Drs. H. Santoso, M.Pd, Wali Kota Blitar meminta agar masyarakat tidak menyelenggarakan kegiatan yang mengumpulkan massa. Mengingat Kota Blitar masih menjalankan kebijakan PPKM Level 4 dan masih dimasa pandemi Covid-19.
 
Santoso mengatakan, tradisi leluhur memang harus dilestarikan. Pihaknya juga tidak melarang masyarakat melaksanakan kegiatan baritan memperingati 1 Suro. Namun, pesertanya harus dibatasi. Selain itu, rangkaian kegiatannya juga harus dibuat lebih sederhana dan singkat. Santoso juga menegaskan, disiplin protokol kesehatan 6 M harus tetap dilakukan yakni Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Membatasi mobilitas, dan Menghindari makan bersama. Akan ada sanksi tegas, jika masih ada warga yang tidak mengikuti prokes maupun himbauannya.
 
Menurut Santoso, penerapan protokol 6 M harus ditegakkan, karena di Kota Blitar mulai muncul klaster keluarga, perkantoran bahkan pondok pesanten. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kerja sama dari masyarakat untuk menyukseskan kebijakan PPKM Level 4, sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 di Kota Blitar.

“ Kita tidak melarang, masyarakat melakukan kegiatan doa bersama, asal pesertanya dibatasi, jangan sampai ada lonjakan kasus lagi,” ujar Santoso
 
Saat disinggung tentang do'a bersama yang diselenggarakan Pemerintah Kota, Santoso menjawab tidak ada kegiatan tersebut tahun ini. Namun, Pemerintah Kota Blitar akan mengikuti Dzikir dan Sholawat menyambut 76 Tahun Kemerdekaan RI dan Tahun Baru 1 Muharam 1443 Hijriah bersama Gubernur Jawa Timur. Kegiatan akan diikuti secara virtual di Rumah Dinas Wali Kota, Senin malam, (09 /08/ 2021)