BERITA

Dari Limbah Jadi Cuan, D’Belel Sulap Seragam Bekas Jadi Produk Fashion Kekinian

Admin Kota 03 Feb 2025 167x Share
img-berita

Kota Blitar - Limbah pakaian memanglah salah satu sampah lingkungan yang tidak bisa dihindari. Dampak yang dihasilkan pun cukup mengkhawatirkan. Mulai dari tercemarnya tanah, air, hingga emisi karbon. 

Namun nyatanya persoalan tersebut, melahirkan ide yang solutif, unik, dan kekinian bagi seorang Ardhiana Malrasari. Karena berkat kreativitasnya, Ia bisa mendaur ulang limbah pakaian menjadi produk fashion D'Belel dengan nilai jual tinggi.

Menyapa dengan tagline "Senyumin Bumi", D'belel punya visi dan misi yang unik dan keren. Berawal dari kisah seorang istri pekerja tambang, yang mendaur ulang seragam bekas karyawan tambang berbahan jeans dan kemeja, menjadi berbagai macam produk fashion. Mulai dari topi, tas, tempat tisu, gantungan kunci, hingga pouch. Usaha itu bermula sejak pandemi Covid-19 di tahun 2021 lalu, dan terus eksis hingga mampu memproduksi lebih dari 2000-an unit tas. 

Ardhiana Malrasari pemilik brand fashion D'belel mengaku awalnya Ia hanya mengandalkan bahan kain impor dari Taiwan dan China. Namun, akibat pandemi Covid-19, kegiatan impor harus dilakukan pembatasan. Hingga akhirnya tercetuslah ide mendaur ulang seragam jeans dan kemeja dari sang suami menjadi tas. 

Sari menilai bahwa limbah pakaian seragam di industri tambang berpotensi terus bertambah, mengingat setiap tahun para pegawai mendapat seragam baru. Adapun strategi marketing yang dilakukan Sari yaitu melalui offline dari rumah/ store dan online melalui sosial media Instagram dan marketplace. Tak hanya itu, Sari juga menjual produknya melalui pameran UMKM di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Balikpapan, Makassar, hingga Papua. 

"Karena pembatasan impor covid jadi saya mikir apa bahan yang tidak harus impor dari luar negeri. Kemudian saya berpikir limbah itu pasti ada dari karyawan bekas tambang mereka kan pasti menghasilkan limbah seragam itu karena setiap tahunnya mereka kan dapat seragam baru," ungkap Sari.

Sari menilai brand miliknya bukanlah brand fast fashion seperti di China atau Korea, yang cepat berganti model sesuai tren. Sebaliknya, D'belel mengusung konsep slow fashion, terlebih jeans tetap menjadi pilihan pakaian yang timeless dan akan terus digunakan banyak orang di masa depan. D'belel memiliki visi dan misi bahwa produk mereka tidak hanya mengedepankan model dan harga, namun ada nilai yang ingin disampaikan. 

Sari berkomitmen untuk mengurangi limbah dengan proses yang lebih kompleks, mulai dari mencuci, membongkar jahitan, hingga menyusun kembali material dengan rapi. Proses ini memastikan setiap produk D'Belel memiliki keunikan tersendiri, bukan sekadar hasil tempelan bahan bekas.

"Kalau kita harus menyampaikan value kita bahwa karena kita mengurangi limbah disitu butuh tenaga ekstra dari sekedar bahan limbah itu sendiri," ungkap Sari.

Sari menambahkan bahwa pada tahun 2025, Ia berencana menambah varian produk D’Belel dengan menghadirkan outer, yang kini semakin diminati. Produk fashion D’Belel dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 400.000. Untuk warga Blitar yang tertarik, dapat langsung berkunjung ke Perumahan Tirtomadu Blok E-7 Jalan Madura Kota Blitar. (Sel)

Berita Populer

Makna Hari Raya Kupatan

by Admin Kota | 13 Jun 2019

KPU Kota Blitar Tetapkan DPT Pemilu 2024

by Admin Kota | 22 Jun 2023

© Copyright 2023 Pemerintah Kota Blitar. All Rights Reserved