BERITA

Kota Blitar - Walikota Blitar hadir dalam pertemuan bersama perwakilan organisasi UNESCO, Jacobus Root, Vice President World Institute of Sustainable Development Planners (WISDP) of UNESCO Association dan Eugene, W2 Point Association di Rumah Dinas Walikota pada Selasa (17/06/2025). Pertemuan tersebut membahas beberapa peluang kerjasama antara Indonesia dengan beberapa negara, salah satunya Afrika khususnya dalam bidang Budaya dan pengembangan ekonomi.

Walikota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa UNESCO melihat potensi besar kerjasama budaya dengan Kota Blitar, yang dikenal akan warisan budayanya. Terlebih Africa telah bersahabat dekat dengan Indonesia sejak Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digagas Bung Karno kala itu.

Mas Ibbin menyampaikan bahwa pembahasan kolaborasi mencakup peluang ekpedisi impor dan ekspor produk lokal Blitar. Produk tersebut mencakup komuditas yang memiliki nilai budaya yang tinggi seperti alat musik tradisional kendang, yang diupayakan dapat dikirimkan langsung ke negara tujuan tanpa harus melalui ekpedisi di China dalam pengiriman ekspornya.

"Dalam pertemuan kali ini membahas poin-poin kerjasama dan kolaborasi antar negara, khususnya Indonesia dan Afrika, salah satunya yang dibahas terkait strategi ekpedisi komunitas unggulan kota Blitar, yakni kendang serta turut membahasa berbagai pelaksanaan event yang sekiranya kedepan dapat dikolaborasikan lintas negara," ungkapnya.

Sementara itu, Jacobus Root - Vice President WISDP of UNESCO Association menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan wadah untuk membangun kerja sama lintas sektor, terutama yang mendukung pelestarian budaya. Ia menegaskan bahwa pelestarian di bidang budaya tidak hanya berdampak pada pelestarian local tetapi juga pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

"UNESCO designation helps preserve cultural heritage practice collaboration, which in turn increases local income and supports infrastructure development," ujarnya.

Jacob juga menyebut proyek kerjasama lain yang dibahas juga mencakup rencana penyelenggaran pameran Indo-Afrika pada sekitaran bulan November/Desember mendatang. Pameran tersebut disebutnya sebagai ajang promosi bagi produsen lokal untuk mengenalkan produk komoditas unggulan yang dimiliki ke pasar Internasional.

Lebih lanjut, Jacob juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah di Blitar dan menyatakan harapan akan terbentuknya kerjasama berkelanjutan, khususnya dalam promosi warisan budaya dan pembangunan berkelanjutan. (Pang)