BERITA

Kota Blitar - Pemkot Blitar secara resmi meluncurkan Program Kerabat SAE "Kelas Orang Tua Hebat, Seneng Anake Entuk Elmune" pada Rabu, 30 April 2025 di Gedung Kesenian Aryo Kota Blitar. Program ini menjadi upaya strategis dalam menekan angka stunting di Kota Blitar. Sekaligus memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan anak usia dini.

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I menyampaikan bahwa Kerabat SAE merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Kota Blitar. Program ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara keluarga dan pemerintah dalam mendidik anak untuk mencetak generasi yang tangguh dan siap menghadapi masa depan. Menurutnya, keberhasilan pengasuhan anak tidak hanya bertumpu pada orang tua, tetapi juga perlu didukung oleh pemerintah melalui fasilitas, edukasi, dan kebijakan yang berpihak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Lebih lanjut, Walikota yang akrab disapa Mas Ibbin mengungkapkan bahwa Pemkot Blitar telah menyediakan berbagai bantuan pendidikan, termasuk beasiswa dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sebagai bagian dari dukungan terhadap generasi muda. Mas Ibbin berharap, melalui sinergi antara orang tua dan pemerintah, anak-anak dapat tumbuh menjadi sumber daya manusia yang unggul dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah, sejalan dengan visi mewujudkan generasi emas tahun 2045.

“Kerabat SAE adalah bentuk kolaborasi orang tua dan pemerintah dalam menyiapkan generasi emas. Kami ingin memastikan setiap anak di Kota Blitar mendapat pendampingan yang tepat sejak dini agar kelak tumbuh menjadi SDM unggul tahun 2045,” ujar Mas Ibbin.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Parminto menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 400 orang tua beserta balitanya. Program ini akan dijalankan melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang tersebar di seluruh kelurahan dengan melibatkan 20 hingga 25 ibu yang memiliki balita, tanpa membedakan latar belakang sosial.

Materi yang diberikan mencakup 13 kurikulum, antara lain: pendidikan karakter, pola asuh anak, asupan gizi, serta stimulasi tumbuh kembang balita. Kegiatan ini akan berlangsung selama 14 pertemuan dan menghadirkan narasumber dari kalangan psikolog, kader terlatih, penyuluh KB, serta ahli gizi. Parminto berharap, melalui program ini, para orang tua semakin siap dan teredukasi dalam membentuk generasi emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

"Ini nanti pelaksanaannya di setiap Kelurahan dengan masing-masing melibatkan 20-25 ibu yang punya balita namanya kelas "SOTH" Sekolah Orang Tua Hebat. Nanti kita datangkan dari psikolog, penyuluh KB, dan ahli gizi," pungkas Parminto. (Sel)