BERITA

Kota Blitar - Dalam rangka menggali kembali peristiwa bersejarah dan tokoh-tokoh pejuang masa lampau di Kota Blitar, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusip) Kota Blitar menggelar kegiatan Bedah Buku yang berjudul "Barisan Yang Terlupakan : Kisah Perjuangan Ksatrian PETA di Kota Blitar" pada Selasa (29/04/2025), di Aula Pertemuan Perpustakaan Daerah Kota Blitar. 

Walikota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan bedah buku tersebut. Ia menilai penggalian sejarah lokal melalui bedah buku dapat menginspirasi generasi muda untuk meneladani nilai-nilai positif para pejuang terdahulu.

"Saya rasa giat bedah buku semacam ini sangat luar biasa. Melalui penggalian sejarah masa lampau tentunya dapat menginspirasi generasi penerus untuk mencintai sejarah dan meneladani nilai-nilai positif dari tokoh pejuang terdahulu," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Mas Ibbin turut memberikan apresiasinya kepada Dinperpusip dan penulis buku, Ferry Riyandika yang telah berperan aktif dalam menginspirasi masyarakat Kota Blitar untuk terus menghasilkan karya-karya bermuatan cerita sejarah dan kearifan lokal Kota Blitar.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinperpusip Kota Blitar, Suharyono menambahkan bahwa kegiatan bedah buku tersebut digelar tidak hanya untuk menggali dan mempublikasikan peristiwa bersejarah, tetapi juga untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap buku.

"Selain untuk menggali dan mempublikasikan peristiwa bersejarah, bedah buku ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap buku, sehingga semangat membaca dan menulis buku bermuatan khasanah lokal bisa digalakkan," sambungnya.

Lebih lanjut, Suharyono menegaskan bahwa Pemerintah Kota Blitar berkomitmen untuk terus mengadakan berbagai kegiatan yang nantinya dapat menumbuhkembangkan kemampuan dan minat menulis di kalangan masyarakat.

Perlu diketahui sobat, giat bedah buku tersebut turut pula menghadirkan dua narasumber yang telah expert di bidang peninjauan pustaka yakni Ahmad Fahrizal Aziz serta Septian Dwita Kharisma. (Pang)